Poster diskusi MAP Corner Klub MKP UGM – Imu Sejarah dan Perkembangan Ilmu Sosial di Indonesia – 27 Februari 2018
Ilmu sosial arus utama yang tengah berkembang dalam dunia akademik indonesia cenderung bersifat ahistoris. Kajian ilmu sosial arus utama terperangkap dalam kerangka tunggal yang hanya fokus terhadap sebuah peristiwa atau fenomena sosial saja, tanpa mengindahkan perkembangan historis yang menjadi latar belakang terbentuknya peristiwa tersebut. Lebih dari itu, seperti yang pernah disampaikan oleh Arief Budiman, ilmu sosial di indonesia hanya mengimpor dan menelan mentah-mentah teori dari negara barat tanpa mempedulikan konteks historis yang berbeda. Perbedaan latar-belakang historis, baik soal ekonomi, sosial, ataupun politik di Indonesia dengan negara Barat tidak dianggap penting dalam analisis yang dilakukan.
Di sisi lain, ilmu sejarah yang berkembang di Indonesia cenderung apolitis. Ilmuwan sejarah cenderung melihat peristiwa sejarah tanpa memahami kondisi sosial dan politik yang menciptakan suatu peristiwa sejarah. Kondisi demikian, membuat perkembangan ilmu sosial dan ilmu sejarah seakan berjalan sendiri-sendiri. Seolah keduanya memiliki segmen yang spesifik dan tersekat dalam membaca realitas sosial. Seperti halnya teori-teori sosial di negara barat, kondisi sosial masyarakat tentu tidak akan dapat lepas dari proses perkembangan sejarahnya dan begitu pula sebaliknya.
Melihat permasalahan itu, lantas bagaimana proses keterpisahan antara ilmu sejarah dan ilmu politik? Sejak kapan analisa sejarah cenderung diabaikan dalam tradisi ilmu sosial arus utama di Indonesia? Mengapa perspektif dalam ilmu sejarah mengabaikan kondisi sosial-politik masyarakat dalam pembentukkan sejarah? Apa implikasi dari kedua permasalahan tersebut?